MATERI Biologi SMA 12: Pertumbuhan Primer Tumbuhan

Facebook
Twitter
LinkedIn

Daftar Isi

Hallo kawan-kawan,
gimana nih rasanya udah kelas 12? Pasti seneng ya dan harus tambah semangat
belajarnya. Nah! pada kesempatan kali ini aku bakal berbagi materi biologi
tentang pertumbuhan primer tumbuhan, dipostingan kali ini aku bakal membahas
dengan lengkap materi kali ini oke silakan disimak ya…

Pertumbuhan primer
adalah proses pertumbuhan memanjang pada ujung akar dan ujung batang yang
dilakukan meristem primer. Aktivitas sel-sel jaringan meristem
primer menyebabkan pertumbuhan memanjang pada bagian ujung batang maupun akar.
Meristem primer meliputi meristem apikal pada ujung akar,
ujung batang dan tunas, serta meristem interkalar (dipangkal
batang atau diantara ruas batang).  

Sebelumnya ada 2 teori
yang menjelaskan tentang pertumbuhan primer atau teori titik tumbuh
yaitu: 

Pertama, Teori Histogen
oleh Hanstein : Meristem primer terbagi menjadi 3 jaringan  

1| Dermatogen akan
menjadi epidermis 
2| Periblem akan menjadi
Korteks 
3| Plerom akan menjadi
stele (silinder pusat) 

Kedua, Teori
Tunica-corpus oleh Schmidt : Meristem primer terbagi menjadi 2 jaringan 

1| Tunica akan menjadi
lapisan luar 
2| Corpus akan menjadi
lapisan dalam 

Meristem apikal
merupakan jaringan yang akan berdiferensiasi menjadi Meristem primer. 
Jaringan meristem primer terbentuk menjadi tiga jenis sebagai berikut:

Protoderm, yaitu meristem primer
yang terletak paling luar dan akan  membentuk epidermis.

Prokambium, terletak dibagian
paling dalam akan menjadi stele yang terdiri atas perisikel, berkas pembuluh
xilem dan floem

Meristem dasar, terletak diantara
protoderm dan prokambium, akan membentuk jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkim
pengisi korteks

Pertumbuhan Meristem
Apikal

Titik Tumbuh Akar 

merupakan bagian
jaringan meristem akar yang dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Tudung akar
akan mengeluarkan lender polisakarida yang berfungsi untuk melumasi akar
sehingga mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir tanah. 

Berdasarkan aktivitas
sel dan struktur jaringannya, titik tumbuh akar dibagi menjadi tiga zona, namun
pembagian tersebut tanpa ada Batasan yang jelas


Zona pembelahan sel: daerah pembentukan
sel, dan sel nya aktif membelah secara cepat
Zona pemanjangan sel: sel memanjang untuk
mendorong akar ke dalam tanah
Zona diferensiasi sel: sel mulai menunjukkan
perbedaan bentuk dan ukuran, dan proses organogenesis

Titik Tumbuh Batang 




merupakan bagian
jaringan meristem pada ujung batang dengan tunas berupa kuncup. Kuncup tersusun
atas sejumlah daun kecil yang menyelubungi pusat kuncup. Pada bagian paling
ujung, terdapat meristem apikal berupa massa sel berbentuk seperti kubah.
Meristem apikal akan menjadi meristem primer (protoderm, prokambium, dan
meristem dasar).

Titik tumbuh batang
tidak memliki pelindung khusus seperti pada ujung akar, tetapi jaringan
pembalut bakal daunnya berfungsi sebagai pelindung. Zona tumbuh batang dibagi
menjadi tiga: 


Zona pembelahan sel: memiliki sel
meristematik dan juga bakal daun. Permukaan bawah bakal daun tumbuh lebih cepat
daripada permukaan atas.
Zona pemanjangan sel: sel mengalami
pemanjangan dan pembesaran pada zona ini.
Zona diferensiasi
(pematangan) sel
: daerah sel mengalami diferensiasi sehingga membentuk beberapa lapisan
yang berbeda

Meristem
Ruas Batang (interkalar)

 

Jaringan
meristem yang terletak di bagian pangkal tiap buku pada tumbuhan yang
berbuku-buku (rumput-rumputan). Pangkal ruas yang mengandung meristem ini,
berwarna lebih muda dibanding dengan bagian tengah maupun ujung ruas batang.
Meristem ini, berfungsi untuk menambah pertambahan panjang dan diameter ruas
batang.


Nah kamu bisa dengan mudah memahami tabel
pertumbuhan ini ya!!

 

Jaringan Awal

Meristem primer

Jaringan primer

Meristem Apikal

(akan berdiferensiasi
menjadi tiga meristem primer)

Protoderm
  (menjadi)→

Epidermis

Meristem
dasar   (menjadi)→

Jaringan dasar:

Korteks

Empulur

Prokambium 
(menjadi)→

Xilem dan Floem primer

Nah
kamu bisa dengan mudah memahami tabel pertumbuhan ini ya!!



Sumber: Campbell, et. al. biologi jili 2 edisi 8, (2010),  Penerbit
Erlangga: Jakarta

Rate this article
5/5

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *